Sunday, July 20, 2014

Quran Surat Huud ayat 102|Penjelasan

Ikhtisar Quran Surat Huud[11] ayat 102, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4318

Quran Surat Huud[11] ayat 102 di dalamnya memaparkan mengenai tema "adzab Allah sangat pedih". Riwayat yang berkaitan dengan Quran Surat Huud[11] ayat 102 diantaranya adalah Hadis Bukhari nomor 4318 dalam kitab Shahih Bukhari. Mengenai isi hadis yang terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 102 ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.

Kajian Quran Surat Huud[11] ayat 102, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4318

Bismillahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah, pada kesempatan ini Asbabun Nuzul Quran bisa kembali berbagi Hadits/Hadis/Hadith (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran (Qur’an/al Qur’an), baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai Asbabun Nuzul sebuah ayat al Quran. Sebelumnya, kami telah berbagi Hadis Bukhari nomor 4317 yang matannya berkaitan dengan Quran Surat Huud[11] ayat 18. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-18penjelasan.html dengan judul Quran Surat Huud[11] ayat 18 | Penjelasan .
Pada tulisan ini, Asbabun Nuzul Quran akan kembali berbagi hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Mari kita kaji hadits di bawah ini!
Quran Surat Huud ayat 102|Penjelasan
Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta 'ala akan menangguhkan siksaan bagi orang yang berbuat zhalim. Dan apabila Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan pernah melepaskannya." Kemudian Rasulullah membaca ayat yang berbunyi: 'Begitulah adzab Tuhanmu, apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya adzab-Nya itu sangat pedih dan keras.' (Qs. Huud (11): 102).

Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4318 terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 18

Riwayat hadis tersebut berisi mengenai tema “adzab Allah sangat pedih”. Kutipan hadis di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4318. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadis dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab Fathul Bari nomor 4686. Menurut ijma ulama, hadis di atas termasuk dalam kategori hadis Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. hadis ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna Quran Surat Huud[11] ayat 102, dilihat dari sisi metode tafsir bil Ma’tsur khususnya tafsir Quran bil Hadis. Walaupaun, tidak sedikit hadis yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah tafsir bil Ma’tsur ayat bil ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi tafsir bil ma’tsur merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat al Quran.
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), hadis di atas termasuk hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Dalam hal ini, Hadis Bukhari nomor 4318 berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat al Quran, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat al Quran di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks hadis ini, yaitu terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 102.

Terimakasih telah berkunjung di

Asbabun Nuzul Qur'an

artikel yang sedang dibaca berjudul

Quran Surat Huud[11] ayat 102 | Penjelasan

atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu Hadits Bukhari no 4318 yang didalamnya berkaitan dengan

Quran Surat Huud[11] ayat 102

Hadits ini di ambil dari

Kitab Hadits Shahih Bukhari

....Baca Selengkapnya

Quran Surat Huud ayat 18|Penjelasan

Ikhtisar Quran Surat Huud[11] ayat 18, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4317

Quran Surat Huud[11] ayat 18 di dalamnya memaparkan mengenai tema "Taubatnya seorang muslim". Riwayat yang berkaitan dengan Quran Surat Huud[11] ayat 18 diantaranya adalah Hadis Bukhari nomor 4317 dalam kitab Shahih Bukhari. Mengenai isi hadis yang terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 18 ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.

Kajian Quran Surat Huud[11] ayat 18, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4317

Bismillahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah, pada kesempatan ini Asbabun Nuzul Quran bisa kembali berbagi Hadits/Hadis/Hadith (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran (Qur’an/al Qur’an), baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai Asbabun Nuzul sebuah ayat al Quran. Sebelumnya, kami telah berbagi Hadis Bukhari nomor 4316 yang matannya berkaitan dengan Quran Surat Huud[11] ayat 54. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-54penjelasan.html dengan judul Quran Surat Huud[11] ayat 54 | Penjelasan .
Pada tulisan ini, Asbabun Nuzul Quran akan kembali berbagi hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Mari kita kaji hadits di bawah ini!
Quran Surat Huud ayat 18|Penjelasan
Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zura'i Telah menceritakan kepada kami Sa'id dan Hisyam keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Shafwan bin Muhriz dia berkata; ketika Ibnu 'Umar sedang thawaf, tiba-tiba seseorang menghadangnya seraya berkata; wahai Abu 'Abdur Rahman, atau wahai Ibnu 'Umar apa kamu mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai An-Najwa (bisikan dihari kiamat)? Ibnu Umar menjawab: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Nanti di hari kiamat, seorang mukmin mendekat kepada Rabb-nya. Hisyam berkata; 'Seorang mukmin mendekat hingga Dia meletakkan naungan-Nya ke atasnya, yaitu menutupi (dosa-dosa) -nya kemudian Dia berkata, "Apakah kamu mengakui dosa ini?" dia menjawab, "Wahai Rabb-ku, saya mengetahuinya." -sebanyak dua kali- Allah berfirman kepadanya: "Saya telah menutupinya (merahasiakannya) di dunia dan pada hari ini aku telah mengampuninya bagimu." Kemudian diberikanlah kepadanya catatan kebaikan-kebaikannya. Adapun yang lainnya atau orang-orang kafir, maka mereka dipanggil dihadapan semua manusia dan dikatakan: "Inilah mereka yang telah mendustakan Rabb mereka, ketahuilah bahwa laknat Allah berlaku atas orang-orang yang zalim." (Hud: 18). Dan Syaiban berkata; Dari Qatadah Telah menceritakan kepada kami Shafwan.

Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4317 terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 54

Riwayat hadis tersebut berisi mengenai tema “Taubatnya seorang muslim”. Kutipan hadis di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4317. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadis dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab Fathul Bari nomor 4685. Menurut ijma ulama, hadis di atas termasuk dalam kategori hadis Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. hadis ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna Quran Surat Huud[11] ayat 18, dilihat dari sisi metode tafsir bil Ma’tsur khususnya tafsir Quran bil Hadis. Walaupaun, tidak sedikit hadis yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah tafsir bil Ma’tsur ayat bil ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi tafsir bil ma’tsur merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat al Quran.
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), hadis di atas termasuk hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Dalam hal ini, Hadis Bukhari nomor 4317 berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat al Quran, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat al Quran di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks hadis ini, yaitu terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 18.

Terimakasih telah berkunjung di

Asbabun Nuzul Qur'an

artikel yang sedang dibaca berjudul

Quran Surat Huud[11] ayat 18 | Penjelasan

atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu Hadits Bukhari no 4317 yang didalamnya berkaitan dengan

Quran Surat Huud[11] ayat 18

Hadits ini di ambil dari

Kitab Hadits Shahih Bukhari

....Baca Selengkapnya

Quran Surat Huud ayat 54|Penjelasan

Ikhtisar Quran Surat Huud[11] ayat 54, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4316

Quran Surat Huud[11] ayat 54 di dalamnya memaparkan mengenai tema "berinfaklah maka AKU akan infak kepadamu". Riwayat yang berkaitan dengan Quran Surat Huud[11] ayat 54 diantaranya adalah Hadis Bukhari nomor 4316 dalam kitab Shahih Bukhari. Mengenai isi hadis yang terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 54 ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.

Kajian Quran Surat Huud[11] ayat 54, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4316

Bismillahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah, pada kesempatan ini Asbabun Nuzul Quran bisa kembali berbagi Hadits/Hadis/Hadith (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran (Qur’an/al Qur’an), baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai Asbabun Nuzul sebuah ayat al Quran. Sebelumnya, kami telah berbagi Hadis Bukhari nomor 4315 yang matannya berkaitan dengan Quran Surat Huud[11] ayat 77. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-qs-huud-ayat-77penjelasan.html dengan judul Quran Surat Huud[11] ayat 77 | Penjelasan .
Pada tulisan ini, Asbabun Nuzul Quran akan kembali berbagi hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Mari kita kaji hadits di bawah ini!
Quran Surat Huud ayat 54|Penjelasan
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Azza wa Jalla berfirman: 'Berinfaklah, maka aku akan berinfak kepadamu.' Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya tangan Allah terisi penuh, pemberian-Nya siang maupun malam tidak pernah menguranginya." Juga beliau bersabda: "Tidakkah kalian melihat bagaimana Allah telah memberikan nafkah (rezeki) semenjak Dia mencipta langit dan bumi. Sesungguhnya Allah tidak pernah berkurang apa yang ada pada tangan kanan-Nya." Beliau bersabda: "Dan 'Arsy-Nya ada di atas air, di tangan-Nya yang lain terdapat neraca, Dia merendahkan dan meninggikan."

Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4316 terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 77

Riwayat hadis tersebut berisi mengenai tema “berinfaklah maka AKU akan infak kepadamu”. Kutipan hadis di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4316. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadis dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab Fathul Bari nomor 4684. Menurut ijma ulama, hadis di atas termasuk dalam kategori hadis Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. hadis ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna Quran Surat Huud[11] ayat 54, dilihat dari sisi metode tafsir bil Ma’tsur khususnya tafsir Quran bil Hadis. Walaupaun, tidak sedikit hadis yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah tafsir bil Ma’tsur ayat bil ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi tafsir bil ma’tsur merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat al Quran.
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), hadis di atas termasuk hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Dalam hal ini, Hadis Bukhari nomor 4316 berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat al Quran, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat al Quran di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks hadis ini, yaitu terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 54.

Terimakasih telah berkunjung di

Asbabun Nuzul Qur'an

artikel yang sedang dibaca berjudul

Quran Surat Huud[11] ayat 54 | Penjelasan

atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu Hadits Bukhari no 4316 yang didalamnya berkaitan dengan

Quran Surat Huud[11] ayat 54

Hadits ini di ambil dari

Kitab Hadits Shahih Bukhari

....Baca Selengkapnya

Quran Surat QS Huud ayat 77|Penjelasan

Ikhtisar Quran Surat Huud[11] ayat 77, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4315

Quran Surat Huud[11] ayat 77 di dalamnya memaparkan mengenai tema "Orang Munafik". Riwayat yang berkaitan dengan Quran Surat Huud[11] ayat 77 diantaranya adalah Hadis Bukhari nomor 4315 dalam kitab Shahih Bukhari. Mengenai isi hadis yang terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 77 ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.

Kajian Quran Surat Huud[11] ayat 77, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4315

Bismillahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah, pada kesempatan ini Asbabun Nuzul Quran bisa kembali berbagi Hadits/Hadis/Hadith (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran (Qur’an/al Qur’an), baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai Asbabun Nuzul sebuah ayat al Quran. Sebelumnya, kami telah berbagi Hadis Bukhari nomor 4310 yang matannya berkaitan dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah9-ayat-117.html dengan judul Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 | Penjelasan .
Pada tulisan ini, Asbabun Nuzul Quran akan kembali berbagi hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Mari kita kaji hadits di bawah ini!
Quran Surat QS Huud ayat 77|Penjelasan
Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami 'Amru dia berkata; Ibnu 'Abbas membaca ayat: Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad), Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain.. (Huud: 5). Yang lainnya berkata; dari Ibnu Abbas arti Yastagsyuuna adalah; menutup kepala mereka. Arti sii`a bihim (Huud: 77 adalah berperangsangka buruk kepada kaumnya. Dan dlaaqa bihim yaitu terhadap para tamu mereka. Sedangkan arti Qitha'i manal lail yaitu kegelapan. Mujahid berkata; arti ilaihi Unib yaitu saya kembali.

Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4315 terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 117-119

Riwayat hadis tersebut berisi mengenai tema “Orang Munafik”. Kutipan hadis di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4315. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadis dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab Fathul Bari nomor 4683. Menurut ijma ulama, hadis di atas termasuk dalam kategori hadis Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. hadis ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna Quran Surat Huud[11] ayat 77, dilihat dari sisi metode tafsir bil Ma’tsur khususnya tafsir Quran bil Hadis. Walaupaun, tidak sedikit hadis yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah tafsir bil Ma’tsur ayat bil ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi tafsir bil ma’tsur merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat al Quran.
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), hadis di atas termasuk hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Dalam hal ini, Hadis Bukhari nomor 4315 berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat al Quran, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat al Quran di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks hadis ini, yaitu terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 77.

Terimakasih telah berkunjung di

Asbabun Nuzul Qur'an

artikel yang sedang dibaca berjudul

Quran Surat Huud[11] ayat 77 | Penjelasan

atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu Hadits Bukhari no 4315 yang didalamnya berkaitan dengan

Quran Surat Huud[11] ayat 77

Hadits ini di ambil dari

Kitab Hadits Shahih Bukhari

....Baca Selengkapnya

Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119|Penjelasan

Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4310

Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 di dalamnya memaparkan mengenai tema "ujian untuk selalu jujur". Riwayat yang berkaitan dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 diantaranya adalah Hadis Bukhari nomor 4310 dalam kitab Shahih Bukhari. Mengenai isi hadis yang terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.

Kajian Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4310

Bismillahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah, pada kesempatan ini Asbabun Nuzul Quran bisa kembali berbagi Hadits/Hadis/Hadith (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran (Qur’an/al Qur’an), baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai Asbabun Nuzul sebuah ayat al Quran. Sebelumnya, kami telah berbagi Hadis Bukhari nomor 4308 yang matannya berkaitan dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 118. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-118penjelasan.html dengan judul Quran Surat at Taubah[9] ayat 118 | Penjelasan .
Pada tulisan ini, Asbabun Nuzul Quran akan kembali berbagi hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Mari kita kaji hadits di bawah ini!
Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119|Penjelasan
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik -dia adalah penuntun Ka'ab bin Malik- dia berkata; Aku mendengar Ka'ab bin Malik bercerita mengenai ketertinggalannya dari perang Tabuk. Demi Allah, setahu saya tidak ada seorang muslim yang telah di uji Allah dalam kejujuran ucapannya, yang ia lebih baik dari pada apa yang telah diujikan Allah kepada saya sejak saya ceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya tidak pernah bermaksud untuk berdusta kepada Rasulullah hingga sekarang ini. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Rasulullah-Nya shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar… hingga ayat: 'dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.' (Qs. At-Taubah (9): 117-119).

Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4310 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 118

Riwayat hadis tersebut berisi mengenai tema “ujian untuk selalu jujur”. Kutipan hadis di atas diambil kitab Shahih Bukhari dengan nomor 4310. Selain dari kitab Shahih Bukhari, hadis dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab Fathul Bari nomor 4678. Menurut ijma ulama, hadis di atas termasuk dalam kategori hadis Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. hadis ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, dilihat dari sisi metode tafsir bil Ma’tsur khususnya tafsir Quran bil Hadis. Walaupaun, tidak sedikit hadis yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah tafsir bil Ma’tsur ayat bil ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi tafsir bil ma’tsur merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat al Quran.
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), hadis di atas termasuk hadis yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat al Quran. Dalam hal ini, Hadis Bukhari nomor 4310 berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat al Quran, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat al Quran di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks hadis ini, yaitu terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119.

Terimakasih telah berkunjung di

Asbabun Nuzul Qur'an

artikel yang sedang dibaca berjudul

Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 | Penjelasan

atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu Hadits Bukhari no 4310 yang didalamnya berkaitan dengan

Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119

Hadits ini di ambil dari

Kitab Hadits Shahih Bukhari

....Baca Selengkapnya